Jika kamu baru saja lulus kuliah dengan nilai standar dengan skill kerja yang dimiliki bisa dibilang... yah, hampir tidak ada? Lalu apa yang bisa dikerjakan dengan itu? Tentu saja melamar pekerjaan sesuai latar belakang pendidikan. Oke, good luck. Namun, untuk beberapa orang mendapatkan pekerjaan seperti sesuatu yang sangat mendesak, sehingga melamar pekerjaan yang tidak sesuai latar belakang pendidikan pun tak apa-apa, yang penting bekerja dan mendapatkan gaji. Jika itu memang pilihan ya lakukan saja. Tidak apa-apa, sayapun mengalaminya, kamu tidak sendirian, bahkan sampai sekarang saya belum pernah bekerja sesuai bidang kuliah saya.
Baiklah, jadi kamu memutuskan untuk melamar pekerjaan, dan kamu pun akhirnya diterima. Maka ketika menginjakkan kaki di kantor baru, kamu akan segera menyadari kondisi kantor tidak seperti yang kamu harapkan seperti saat wawancara kerja. Kadang tidak ada pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pekerja, kamu harus punya inisiatif belajar, mungkin akan kerja lembur tanpa bayaran, gaji kadang dipotong, aturan yang berubah-ubah, gaji dan tunjangan tidak sesuai UMR, politik kantor, pokoknya sulit menemukan yang paling sesuai dengan harapan kamu.
Setiap saat kamu mungkin akan bosan atau akan dipaksa oleh situasi untuk keluar atau ganti pekerjaan baru.
Mau melamar di tempat lain? Ide bagus. Tapi tentu harus menunggu waktu untuk bisa mendapatkan panggilan wawancara kerja baru. Lalu, kalau tetap bertahan apa yang harus dilakukan?
Bertahan Hidup Di Tempat Kerja Jika Lamaran Diterima
- Berpikirlah positif. Semua hal adalah mungkin, jadi alangkah baiknya jika kamu memperkaya diri dengan meningkatkan kemampuan kerja. Mulailah membaca buku mengenai kepribadian dan kemampuan kerja, ikuti seminar atau pelatihan dengan biaya sendiri. Biaya sendiri? Iya, karena hanya kamu yang tahu apa yang diperlukan untuk memperkaya kemampuan kerja kamu. Jika kantor mau membiayainya, tidak masalah.
- Mulailah menabung. Untuk apa? Untuk hal-hal mendesak yang akan kamu hadapi. Kantor tiba-tiba tutup tanpa pemberitahuan sebelumnya, ditambah ketidakjelasan kompensasi, atau kamu terpaksa memutuskan keluar karena suasana yang tidak menguntungkan, atau untuk berwirausaha kecil-kecilan.
- Sarapan di rumah dan bawalah selalu bekal makan siang. Ini adalah langkah strategis untuk menghemat uang kamu untuk dialokasikan ke tabungan. Namun jika tidak cukup, kamu mungkin dapat mengikuti saran nomor berikut.
- Cobalah beberapa pekerjaan paruh waktu, kalau bisa yang modalnya tidak terlalu menguras tabungan kamu. Jadi re-seller online dan offline, bikin produk sendiri, menempa diri di jalur network marketing mungkin bisa jadi pilihan.
- Buatlah koneksi dengan para kolega dan jaringan kerja luar kantor kamu. Informasi peluang kerja baru atau usaha dapat kamu temukan pertama kali dari mereka. Jika ditambah dengan info loker di koran atau online maka koneksi kamu akan bertambah.
- Jangan bekerja terlalu lama di pekerjaan kamu, jika jenjang karir tidak menjanjikan. Buatlah waktu kapan saatnya kamu harus mengundurkan diri dan pindah ke perusahaan baru. Sebelum pindah ke perusahaan baru, pastikan kamu tidak menganggur terlalu lama. Tapi jangan tiap tiga bulan pindah kerja juga.
- Buat curriculum vitae terbaru, isi dengan kemampuan kerja kamu yang terbaru.
- Selalu hargai diri kamu. Jika kamu tidak menghargai diri kamu, maka perusahaan pun tidak mau menghargai kamu.
Tidak ada yang mudah saat ingin menjalani sesuatu. Namun akan lebih sulit lagi jika kamu tidak pernah menjalaninya. So, good luck !!!