Jenis dongeng ada bermacam-macam. Seperti yang pernah kalian dengar atau baca pasti menampilkan cerita, tempat, tokoh dan kejadian yang berbeda-beda. Ada tentang nama atau terbentuknya sebuah tempat, binatang, dewa-dewa, dan lain sebagainya.
Apa itu dongeng? Pengertian dongeng itu sendiri merupakan cerita rekaan, fantasi atau khayalan yang tidak pernah benar-benar terjadi. Oleh karena itu, kisah-kisah dongeng digolongkan dalam jenis karya tulis fiksi. Dalam bahasa Inggris disebut dengan fairy tale, dimana fairy berarti peri sedangkan tale berarti kisah atau cerita. Di manakah tinggalnya para peri? Mereka tinggal di Negeri Khayalan, Negeri dongeng.
Dongeng lahir sebagai cerita rakyat yang sangat beragam jenis dan cakupannya. Kisah-kisah itu lahir, tumbuh dan dipercaya di berbagai kelompok etnis, masyarakat, atau daerah di berbagai belahan dunia.
Nah, dari berbagai kisah, tema, tokoh, pesan dan lokasi cerita, dongeng itu dikelompokkan menjadi enam jenis, seperti berikut ini:
Fabel adalah kisah-kisah dengan mengambil tokoh para binatang yang berperilaku seperti manusia. Tokoh cerita fabel mengadopsi watak manusia, mereka berbicara, berpikir dan berbuat layaknya manusia. Fabel ditulis dan diceritakan sebagai bungkusan penyampaian pesan-pesan moral sehingga menjadi jenis cerita yang paling populer dan banyak diceritakan.
Contoh fabel yang sangat populer di masyarakat Indonesia adalah Kancil dan Buaya yang menceritakan kecerdikan, serta Kelinci dan Kura-kura yang membungkus pesan kesombongan dan perjuangan mencapai tujuan.
Lihat dongeng [ F A B E L ]
Mitos / mite merupakan kisah atau cerita yang berkembang dalam suatu komunitas masyarakat yang mengandung tafsir terkait alam semesta, manusia, kepercayaan dan alam lingkungannya. Mitos hidup sebagai prosa yang dipercaya atau dianggap benar-benar terjadi dan di beberapa komunitas, kisah-kisah itu merupakan bagian dari kepercayaan yang bersifat atau memiliki nilai spiritual, dan dianggap sakral atau suci.
Mitos berkembang dan dijaga tetap hidup dalam komunitasnya, karena dianggap memiliki nilai-nilai penting dalam pengajaran budaya, tradisi setempat, norma-norma sosial serta menjaga keutuhan akan keyakinan tertentu. Mitos juga sebagai bentuk usaha memahami atau melogikakan sesuatu yang di luar nalar, kebesaran alam raya, atau kejadian yang tidak terjangkau pikiran. Dongeng mitos banyak juga mengambil kisah-kisah para dewa, yang ditarik kedalam kehidupan keseharian masyarakat lokal, sehingga nilai-nilai atau norma yang ingin diajarkan/ disampaikan mudah dipahami.
Misalnya kisah Nyi Roro Kidul, sebagai penggambaran kekuatan alam semesta, pantai selatan yang ganas dengan ombaknya namun tetap memberi penghidupan bagi masyarakat sekitarnya. Contoh lain, kisah Dewi Sri, banyak diceritakan menjelma sebagai ular sawah; atau sebagai burung; sebagai nenek tua; yang menggambarkan bagaimana ekosistem sawah harus dijaga untuk mendapatkan hasil terbaik dalam pertanian.
Legenda merupakan kisah dari masa lampau yang berhubungan dengan sejarah atau peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat yang dibumbui dengan kepercayaan masyarakat setempat.
Banyak sekali cerita-cerita legenda yang hidup dalam masyarakat di Indonesia. Banyak tempat-tempat yang terkenal dan bersejarah umumnya memiliki kisah legendanya sendiri. Misalnya kisah terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, berdirinya Candi Sewu atau asal-usul Banyuwangi.
Hikayat merupakan karya sastra berupa prosa yang berkembang dan hadir umumnya dalam bahasa Melayu, yang banyak bercerita tentang kisah-kisah kepahlawanan seseorang, kebijaksanaan dan mukjizat yang bisa di wujudkan oleh tokoh utama dalam kisah tersebut, yang kalau dipikir-pikir, itu sesuatu yang mustahil terjadi dalam kehidupan nyata.
Sage adalah cerita dari masa lampau yang berhubungan dengan setting masa atau sejarah tertentu. Sage diceritakan secara turun-temurun dan berkembang sesuai dengan kreatifitas atau daya khayal penceritanya. Sage menceritakan kisah keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, dan kisah-kisah Panji.
Cerita jenaka, sebagai sebutannya, makna jenaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti:(sesuatu yang) membangkitkan tawa; kocak; lucu; menggelikan. Maka bisa kita simpulkan dongeng jenaka adalah cerita lucu, atau kisah tentang tokoh yang lucu, menggelikan, cerdik berlebihan atau licik. Cerita jenaka banyak menjadi kritik dan cerminan dari sifat manusia itu sendiri.
Lihat dongeng [ J E N A K A ]
Manfaat mendongeng untuk anak sesungguhnya sangat besar dan banyak sekali. Mendongeng bahkan sudah besar manfaatnya sejak anak usia balita, dan tentu saja tetap bermanfaat, bagi anak-anak usia sekolah sekolah dasar, ataupun setelah remaja atau lebih dewasa.
Mendongeng ataupun sesi bercerita pada umumnya menjadi cara yang menyenangkan untuk menyampaikan nilai-nilai baik yang ingin kita tanamkan pada anak-anak. Karena banyak unsur yang terdapat dalam dongeng itu sendiri, ditambah dengan pembawaan atau pembacaan yang ekspresif, akan menjadi sarana yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Diantaranya untuk memancing kecerdasan majemuk, termasuk keterampilan bahasa dan bahkan keterampilan musikal, karena dibeberapa dongeng juga dilengkapi dengan bagian lagu atau bernyanyi.
Kapan waktu yang tepat untuk membacakan dongeng bagi anak-anak? Yang paling banyak dipilih adalah sesaat sebelum tidur, yang dikenal sebagai dongeng sebelum tidur atau bed time story. Saya rasa sebelum tidur menjadi waktu yang baik, karena saat itu anak sudah tidak terlalu "sibuk" dengan keinginan bermain atau aktivitas lain, selain tidur. Sehingga konsentrasi dan suasana akan terbangun dengan baik. Selain itu anak akan berada pada kondisi tubuh dan kesadaran pikiran yang lebih santai. Dalam kondisi pikiran tenang, kemampuan menangkap dan menyimpan informasi kedalam alam bawah sadar akan semakin baik; seperti kondisi orang yang sedang bermeditasi.
Tapi tentu saja mendongeng tidak hanya dapat dilakukan sebelum tidur, tapi juga pada saat-saat yang memang didedikasikan atau disepakati sebagai waktu bercerita. Yang terpenting adalah, memperhatikan kesiapan dan kesadaran anak, bahwa itu adalah saat untuk mendengarkan dongeng. Pastikan jangan memaksakan mendongeng di saat-saat anak sedang asik melakukan permainannya sendiri.
Yang sangat menarik dilakukan adalah, melibatkan dongeng dalam permainan atau aktivitas anak. Saya sering memperhatikan, ketika anak sedang bermain, itu adalah saat yang sangat aktif bagi imajinasinya. Membangun cerita sendiri tentang permainan yang sedang dilakukannya. Ketika orang tua bermain bersama anak, di sanalah kisah yang sesuai dengan permainan bisa didongengkan. Atau sebaliknya, ketika mendongeng, mintalah anak untuk mengambil peran atau beraksi sebagaimana alur cerita atau tokoh-tokoh dalam dongeng yang diceritakan.
Berikut ini manfaat mendongeng yang saya kira penting untuk kita sadari.
Tentu orang tua ingin selalu dekat dengan anak-anaknya. Masa kanak-kanak yang sering dianggap masa keemasan dari pertumbuhan anak, menjadi saat-saat yang terbaik untuk menjaga kedekatan fisik dan emosional. Dengan meluangkan waktu melalui kegiatan mendongeng, anak memiliki perasaan dekat, diperhatikan dan disayangi oleh orang tua mereka. Mungkin anak bisa mendengarkan dongeng dari video, di sekolah atau dari para pendongeng profesional, namun kedekatan emosionalnya akan berbeda.
Apa yang didengar, tentu akan masuk dalam memori atau ingatan. Saat bercerita, kita bisa memancing anak untuk mengingat kembali bagian-bagian cerita, misalnya tokoh penting dalam cerita, peristiwa, dan sebagainya. Dapat dilakukan juga dengan sengaja memasukkan bagian-bagian kunci dalam dongeng, yang kemudian digunakan untuk memancing ingatannya kembali. Misalnya di tengah cerita, kita menanyakan warna bulu angsa, atau jumlah anak ayam, dan hal lainnya.
Dalam sesi mendongeng, dapat juga dijadikan sebagai ajang melatih kemampuan berkomunikasi anak. Misalnya dengan memberi kesempatan pada anak untuk menyampaikan pandangan, pemikiran dan gagasan atas sebuah kejadian dalam dongeng. Buka kesempatan sejak awal, bahwa anak boleh bertanya, atau mengungkapkan pendapat mengenai cerita atau bagian dalam cerita.
Duduk dan bersedia untuk mendengarkan, merupakan cara melatih konsentrasi yang baik. Kemampuan konsentrasi yang baik dalam waktu yang lebih lama merupakan hasil dari sebuah kebiasaan, sehingga sesi mendongeng yang fokus dan rutin dilakukan, akan menjadi ajang latihan yang sangat baik.
Ketika kita menyempatkan diri menceritakan berbagai jenis dongeng, dengan asal dan setting tempat, daerah atau negara yang berbeda-beda, maka akan memberikan informasi baru, wawasan baru bagi anak sebagai pendengar. Kebaruan di sini bisa sangat luas, mulai dari kosakata baru, pemahaman budaya baru, kebiasaan baru dan hal lain yang akan memperkaya pengetahuan mereka dari berbagai hal dan sudut pandang.
Dongeng yang diceritakan secara verbal, akan merangsang imajinasi anak yang mendengarnya. Peristiwa, tempat, karakter, sikap dan semua unsur dalam cerita yang didengar, akan masuk dan divisualkan secara imajinatif dalam benak mereka. Aktifitas imajinasi inilah yang akan memicu tumbuhnya kecerdasan visual-spasial seorang anak. Semakin sering imajinasinya dirangsang, maka sesuatu yang abstrak dari kalimat-kalimat yang didengar dalam sebuah dongeng, akan berusaha dikongkretkan dan ini akan merangsang kreatifitas lebih lanjut. Akan sangat mungkin timbul keinginan untuk mewujudkan, meniru, atau melakukan sesuatu yang dibayangkan dari cerita tersebut.
Dari sebuah cerita, anak bisa merasakan bagaimana tokoh dalam cerita bersikap ketika menghadapi suatu masalah dan bagaimana ia bersikap kepada orang lain. Mereka dapat mulai belajar mengenali sikap marah, sedih, ketakutan, atau bahagia. Semakin sering anak terpapar dengan berbagai sikap dan perilaku tokoh-tokoh dalam cerita dongeng, maka akan tumbuh kemampuan untuk merasakan atau memahami apa yang dirasakan orang lain; dan juga dapat membayangkan ketika dirinya berada dalam posisi orang lain. Ini yang kita sebut sikap empati, yang sangat besar peranannya dalam membangun kemampuan personal dalam berhubungan dengan orang lain dan juga memahami diri sendiri.
Negeri Dongeng, weblog yang berisi kumpulan dongeng anak berbahasa Indonesia. Web kami susun karena kami yakin, dongeng dapat membantu mengembangkan imajinasi dan apresiasi tentang kehidupan, alam dan budaya kita dan budaya dari tempat berbeda. Bercerita juga membantu mengembangkan rasa empati. Anak-anak akan terdorong untuk menempatkan diri mereka pada posisi protagonis cerita; untuk mempertimbangkan tindakan dan reaksi mereka dan mengapa mereka melakukannya.
Saya termasuk banyak mendapat asupan dongeng, terutama di masa usia sekolah dasar. Dari membaca majalah Si Kuncung dan mendengarkan dongeng yang diceritakan oleh Nenek saat berlibur di rumahnya. Dari ingatan masa kecil itulah kemudian saya berusaha menulis ulang dongeng yang dulu pernah saya dengar, dan juga dongeng yang saya temukan di buku pelajaran ataupun di buku-buku kumpulan dongeng. Belakangan, banyak dongeng dari berbagai belahan dunia, dapat ditemukan melalui situs-situs kumpulan dongeng. Bahkan ada yang berupa video atau audio podcast dongeng; baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.
Kumpulan Dongeng Anak, apakah kemudian hanya untuk anak-anak? Tentu saja tidak. Dongeng adalah kisah-kisah cerdas yang dapat menggugah kita. Dan orang dewasa wajib membaca dan menyelami lebih jauh keberadaan nilai-nilai dalam berbagai jenis dongeng. Kenapa demikian? Jika yang dewasa tidak bersedia peduli dan belajar, bagaimana kita bisa memberikan arahan yang baik pada generasi penerus. Sementara arahan yang baik, adalah dengan memberi contoh tindakan.
Berbicara minat baca, tentu kita harus bicara mengenai terbentuknya lingkungan membaca, orang tua yang membaca, keluarga membaca, banjar membaca, desa membaca dan sampai negara yang memiliki minat baca tinggi. Sementara saat ini, Indonesia ada di urutan 60an dalam hal minat baca dibandingkan negara lain.
Dongeng menjadi salah satu bahan yang menarik, karena dongeng umumnya pendek, ringan, menghibur. Dongeng enak dibaca dalam hati, ataupun dibaca keras-keras dengan gaya intonasi yang bisa dikembangkan sendiri, sesuai karakter cerita dan penokohan yang ada dalam dongeng tersebut.
Bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, membaca dongeng menjadi salah satu cara, untuk membangun hubungan hangat dengan putra-putri kita. Luangkan waktu lima sampai sepuluh menit, untuk membaca satu cerita. Saya kira bukan hal sulit kalau dibandingkan waktu kerja dengan tingkat stres tinggi, selama delapan jam sehari. Membaca dongeng bisa juga menjadi alat rekreasi bagi orang dewasa atau orang tua, dimana kita kembali pada suasana imajinatif kanak-kanak.
Kembali ke masa kecil, mengingat pengalaman indah ataupun sedih, kerap digunakan oleh terapis kejiwaan untuk merestart mental dan pikiran; lalu apa salahnya jika kita bernostalgia kembali ke masa kecil melalui dongeng, yang sekaligus menanamkan nilai-nilai tentang perilaku manusia, sikap mental, norma-norma; yang sangat jamak dimasukkan dalam dongeng-dongeng.
Selamat menikmati kumpulan dongeng anak di situs ini, semoga bermanfaat. Jika ingin berkontribusi karya dongeng, original ataupun saduran, silahkan menghubungi email kami id.mipmap@gmail.com
Ilustrasi : Geta Warman