Cerita Laki-laki Yang Tidak Pernah Bohong

Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang lelaki bijak dengan nama Caping. Dia tidak pernah berbohong. Semua orang di negeri itu, bahkan orang-orang yang tinggal dengan jarak perjalanan dua puluh hari, tahu tentang dia.

Raja mendengar tentang Caping dan memerintahkan rakyatnya untuk membawanya ke istana. Dia melihat orang bijak ini dan bertanya:

"Caping, apakah benar bahwa kamu tidak pernah berbohong?"

"Itu benar."

"Dan kamu tidak akan pernah berbohong dalam hidup kamu?"

"Saya yakin dalam hal itu."

"Oke, katakanlah yang sebenarnya. Tapi hati-hati! Kebohongan ini licik dan dapat terucap di lidah kamu dengan mudah."

Beberapa hari berlalu dan raja memanggil Caping sekali lagi. Sesampainya di istana ada kerumunan besar karena raja hendak pergi berburu. Raja menunggang kudanya yang bersurai, kaki kirinya sudah dipasang sanggurdi.

"Pergilah ke istana musim panas dan beritahu sang ratu, aku akan menyertai dia untuk makan siang. Katakan padanya untuk mempersiapkan pesta besar. Kau akan makan siang denganku saat itu." perintah sang raja.

Caping sujud dan bergegas menemui sang ratu. Raja tertawa dan berkata:

"Kita tidak akan pergi berburu, dan sekarang Caping akan berbohong kepada ratuku. Besok kita akan tertawa atas namanya."

Namun Caping yang bijaksana telah menemui sang ratu dan berkata:

"Mungkin anda harus mempersiapkan pesta besar untuk makan siang besok, dan mungkin anda tidak harus. Mungkin raja akan datang siang, dan mungkin dia tidak akan datang."

"Katakan padaku apakah dia akan datang atau tidak?" tanya sang ratu.

"Saya tidak tahu apakah ia meletakkan kaki kanannya di sanggurdi, atau meletakkan kaki kirinya di tanah setelah aku pergi."

Semua orang menunggu raja. Ia datang keesokan harinya dan mengatakan kepada ratu:

"Caping si orang bijak yang tidak pernah berbohong, telah berbohong kemarin."

Tapi sang ratu bercerita tentang apa yang dikatakan Caping. Raja kemudian menyadari, bahwa orang bijak tidak pernah berbohong, dan hanya mengatakan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.