Dahulu kala, gagak memiliki bulu yang sangat indah. Bulunya putih dan mengkilap. Banyak sekali binatang yang mengagumi keindahan bulu gagak. Hingga suatu hari, gagak mendengar tentang burung hantu.
“Burung hantu memiliki ramuan pewarna ajaib. Dia bisa mengubah bulu burung menjadi sangat cantik. Aku ingin pergi ke sana,” ucap salah satu burung.
Gagak yang mendengar itu juga tertarik. Bulu indahnya jika diberi warna, pasti akan lebih menarik. Gagak lalu pergi ke rumah si burung hantu.
Burung hantu senang dengan kedatangan gagak.Tentu saja, siapa yang tak senang dikunjungi burung cantik seperti gagak.
“Burung hantu, aku ingin kau mengubah buluku menjadi semakin cantik,” ucap gagak.
“Baiklah, akan aku siapkan ramuannya. Kau tunggulah di sini,” jawab burung hantu.
Burung hantu lalu menyiapkan beberapa ramuan. Namun, sebenarnya ia kurang menyukai gagak, sebab rupanya gagak tak pandai bersyukur.
“Huh, dasar gagak tak tahu bersyukur. Padahal bulunya sudah sangat cantik dan dikagumi banyak burung. Harusnya ia sudah puas dengan yang ia miliki. Aku akan memberi pelajaran kepadanya,” kata burung hantu dalam hati.
Setelah ramuan itu siap, burung hantu menyuruh sang gagak berendam di air yang sudah disiapkan. Gagak menurut saja. Namun setelah berendam cukup lama bulu sang gagak bukannya tambah indah, malah menjadi hitam dan jelek.
Gagak sangat marah kepada burung hantu. Burung hantu telah merusak bulu indahnya.
“Apa yang kau lakukan dengan bulu indahku?!” seru Gagak, marah.
“Aku pikir kau bosan dengan warna putih, jadi kuberikan warna hitam pada ramuan itu,” ucap burung hantu.
Seketika gagak mematuk burung hantu. Burung hantu pun lari ketakutan. Itulah kenapa, burung hantu tak berani keluar pada waktu siang. Dia takut dengan gagak yang akan mematuknya.