Dongeng Legenda Keong Mas

Dongeng legenda adalah cerita rakyat yang bertujuan untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan melalui cerita yang dibuat berdasarkan tokoh-tokoh atau tempat-tempat yang dianggap legendaris atau memiliki nilai historis atau keagamaan. Dongeng legenda biasanya diceritakan secara lisan dari generasi ke generasi sebelum akhirnya dituliskan. Cerita dalam dongeng legenda seringkali melibatkan unsur-unsur magis, mitos, dan legenda, dan menjadi bagian penting dari budaya suatu daerah atau negara. Contoh dongeng legenda yang terkenal adalah legenda Keong Mas, Roro Jonggrang, Malin Kundang, Sangkuriang, dan sebagainya.

Legenda Keong Mas

Pada zaman dahulu kala. Hiduplah seorang Raja yang bernama Kertamarta. Ia memimpin sebuah kerajaan yang sangat indah dan megah yang bernama Kerajaan Daha. Raja Kertamarta mempunyai dua orang Putri yang cantik, Dewi Galuh dan Candra Kirana. Kehidupan mereka sangat bahagia dan berkecukupan.

Pada suatu hari, datanglah seorang pangeran tampan dari kerajaan Kahuripan. Pangeran tersebut bernama Raden Inu Kertapati. Kedatangan Pangeran ke kerajaan Daha adalah untuk melamar salah satu Putri Raja, yaitu Candra Kirana. Kedatangan dan maksud Pangeran sangat di sambut baik oleh Raja Kertamarta. Putri Candra Kirana pun menerima lamaran Pangeran Kertapati.

Karena pertunangan itu lah membuat Dewi Galuh merasa sangat iri. Ia menaruh hati pada Pangeran Kertapati dan merasa dirinyalah yang lebih cocok menjadi tunangannya. Dari perasaan irilah kemudian berkembang menjadi perasaan benci.

Dewi Galuh mulai merencanakan untuk menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan. Suatu hari, secara diam-diam Putri Dewi Galuh pergi menemui sorang penyihir jahat. Ia meminta bantuan kepada penyihir itu untuk menyihir Candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikan sehingga Raden Inu menjauhinya. Ia pun berharap menjadi pengganti Candra Kirana sebagai tunangannya.

Penyihir pun menyetujui permintaan Dewi Galuh. Namun, penyihir tidak dapat masuk istana karena akan menimbulkan sebuah kecurigaan. Akhirnya, Dewi Galuh mempunyai siasat untuk memfitnah Candra Kirana, sehingga ia diusir dari kerajaan.

Candra Kirana meninggalkan kerajaan dengan perasaan sedih. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan penyihir jahat dan menyihir Candra Kirana menjadi Keong Mas. Setelah berhasil menyihir Candra Kirana, penyihir langsug membuangnya ke sungai.

“Kutukanmu akan hilang, jika kamu dapat bertemu dengan tunanganmu Pangeran Kertapati !” kata penyihir.

Suatu hari, seorang Nenek sedang mencari ikan dengan menggunakan jala. Akhirnya, Keong Mas ikut tersangkut oleh jala tersebut. Melihat betapa indahnya Keong Mas yang ia dapatkan. Si Nenek langsung membawanya pulang dan di simpannya Keong Mas di tempayan. Nenek tersebut memelihara Keong Mas dengan baik dan memberikan makan, agar tidak mati.

Keesokan harinya, sang Nenek kembali ke sungai untuk mencari Ikan. Namun, tidak satu pun yang ia dapatkan. Karena sudah terlalu lama tapi tidak mendaptkan hasil. Ia pun segera memutuskan untuk pulang kerumah.

Ketika Nenek sampai di rumah. Ia sangat terkejut. Ia melihat makanan yang sangat enak sudah tersedia di atas mejanya. Ia merasa sangat heran dan bertanya-tanya siapa yang sudah membuatkan makanan itu.

Setiap hari kejadian serupa terus terjadi. Karena merasa penasaran, Sang Nenek memutuskan untuk pura-pura pergi ke laut. Sebenarnya ia ingin tahu dan mengintip siapa yang sudah membuatkan makanan setiap hari.

Sang nenek sangat terkejut. Melihat Keong Mas yang ia simpan di tempayan berubah menjadi seorang gadis yang cantik jelita. Gadis cantik tersebut langsung meniapkan makanan di atas meja. Karena rasa penasarannya, Sang Nenek langsung menghampiri gadis cantik tersebut

“Siapa kamu putri yang cantik? Dan dari manakah asalmu?”, tanya sang Nenek

Keong Mas yang berubah menjadi wujud aslinya yaitu Candra Kirana. Sangat terkejut melihat kedatangan Sang Nenek yang tiba-tiba. Akhirnya, Candra Kirana menjelaskan siapa ia sebenarnya. Dan menceritakan kenapa ia berubah menjadi Keong Mas. Setelah menjelaskan kepada Sang Nenek, Candra Kirana pun kembali berubah wujud menjadi Keong Mas.

Sementara, Pangeran Kertapati terus mencari Putri Candra Kirana yang mendadak hilang entah kemana. Namun, kabar dari Candra Kirana pun tidak dapat ia dapatkan. Pangeran Kertapati yakin bahwa Candra Kirana masih hidup, dan ia terus mencari. Ia pun berjanji, tidak akan kembali ke kerajaan sebelum menemukan tunangannya Candra Kirana.

Akhirnya, penyihir jahat mengetahui bahwa Pangeran Kertapati sedang mencari Candra Kirana. Ia mencari cara agar Pangeran tidak dapat menemukan Candra Kirana. Ia pun menyamar menjadi seekor burung gagak.

Di tengah perjalanan, Pangeran Kertapati dikejutkan oleh burung gagak yang dapat bicara. Burung gagak tersebut mengetahui tujuannya. Pangeran yang merasa senang dan menganggap burung tersbut tahu dimana keberadaan Candra Kirana. Ia pun mengikuti petunjuk yang di berikan burung gagak. Padahal petunjuk jalan tersebut salah.

Pangeran Kertapati mulai kebingungan dengan petunjuk yang di berikan burung gagak. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang kakek tua yang sedang kelaparan. Ia segera memberikan makanan. Ternyata, kakek tersebut adalah seorang kakek yang sakti dan menolong Pangeran Kertapati dari burung gagak. Kakek memukul burung gagak dengan tongkatnya dan tiba-tiba burung gagak itu berubah menjadi asap.

Kakek tersebut memberikan petunjuk jalan. Pangeran Kertapati segera menuju Desa Dadapan. Berhari-hari, ia menempuh perjalanan. Namun, di tengah perjalanan bekalnya telah habis. Ia merasa sangat kehausan. Ia pun melihat sebuah rumah dan segera menuju ke rumah tersebut. Ia berniat untuk meminta segelas air. Namun, bukannya hanya air yang ia dapatkan. Tetapi Candra Kira yang ia cari. Ia melihat tunangannya dari jendela sedang memasak.

Akhirnya, Pangeran Raden dapat menemukan Candra Kirana. Ia merasa sangat senang. Begitu pula dengan Candra Kirana yang berhasil menghilangkan kutukannya, apabila bertemu dengan tunangannya. Candra Kirana menjadi gadis cantik jelita.

Pangeran Kertapati segera membawa Candra Kirana ke kerajaan Daha. Ia pun mengajak Nenek yang sudah menolongnya. Candra Kirana pun menjelaskan perbuatan Dewi Galuh selama ini kepada Baginda Raja. Akhirnya, kejahatan Dewi Galu terbongkar.

Dewi Galuh mendapat hukuman atas perbuatannya itu. Namun, karena merasa takut akan hukuman. ia melarikan diri ke hutan. Kemudian Baginda Raja minta maaf kepada Candra Kirana

Akhirnya, Pangeran Kertapati dan Candra Kirana memutuskan untuk menikah dan mereka hidup behagia.