Manfaat Mendongeng Untuk Kecerdasan Anak

Manfaat mendongeng untuk anak sesungguhnya sangat besar dan banyak sekali. Mendongeng bahkan sudah besar manfaatnya sejak anak usia balita, dan tentu saja tetap bermanfaat, bagi anak-anak usia sekolah sekolah dasar, ataupun setelah remaja atau lebih dewasa.

Mendongeng ataupun sesi bercerita pada umumnya menjadi cara yang menyenangkan untuk menyampaikan nilai-nilai baik yang ingin kita tanamkan pada anak-anak. Karena banyak unsur yang terdapat dalam dongeng itu sendiri, ditambah dengan pembawaan atau pembacaan yang ekspresif, akan menjadi sarana yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Diantaranya untuk memancing kecerdasan majemuk, termasuk keterampilan bahasa dan bahkan keterampilan musikal, karena dibeberapa dongeng juga dilengkapi dengan bagian lagu atau bernyanyi.

Mendongeng Sebelum Tidur

Kapan waktu yang tepat untuk membacakan dongeng bagi anak-anak? Yang paling banyak dipilih adalah sesaat sebelum tidur, yang dikenal sebagai dongeng sebelum tidur atau bed time story. Saya rasa sebelum tidur menjadi waktu yang baik, karena saat itu anak sudah tidak terlalu "sibuk" dengan keinginan bermain atau aktivitas lain, selain tidur. Sehingga konsentrasi dan suasana akan terbangun dengan baik. Selain itu anak akan berada pada kondisi tubuh dan kesadaran pikiran yang lebih santai. Dalam kondisi pikiran tenang, kemampuan menangkap dan menyimpan informasi kedalam alam bawah sadar akan semakin baik; seperti kondisi orang yang sedang bermeditasi.

Tapi tentu saja mendongeng tidak hanya dapat dilakukan sebelum tidur, tapi juga pada saat-saat yang memang didedikasikan atau disepakati sebagai waktu bercerita. Yang terpenting adalah, memperhatikan kesiapan dan kesadaran anak, bahwa itu adalah saat untuk mendengarkan dongeng. Pastikan jangan memaksakan mendongeng di saat-saat anak sedang asik melakukan permainannya sendiri.

Yang sangat menarik dilakukan adalah, melibatkan dongeng dalam permainan atau aktivitas anak. Saya sering memperhatikan, ketika anak sedang bermain, itu adalah saat yang sangat aktif bagi imajinasinya. Membangun cerita sendiri tentang permainan yang sedang dilakukannya. Ketika orang tua bermain bersama anak, di sanalah kisah yang sesuai dengan permainan bisa didongengkan. Atau sebaliknya, ketika mendongeng, mintalah anak untuk mengambil peran atau beraksi sebagaimana alur cerita atau tokoh-tokoh dalam dongeng yang diceritakan.

Manfaat Mendongeng

Berikut ini manfaat mendongeng yang saya kira penting untuk kita sadari.

  1. Menjaga kedekatan

    Tentu orang tua ingin selalu dekat dengan anak-anaknya. Masa kanak-kanak yang sering dianggap masa keemasan dari pertumbuhan anak, menjadi saat-saat yang terbaik untuk menjaga kedekatan fisik dan emosional. Dengan meluangkan waktu melalui kegiatan mendongeng, anak memiliki perasaan dekat, diperhatikan dan disayangi oleh orang tua mereka. Mungkin anak bisa mendengarkan dongeng dari video, di sekolah atau dari para pendongeng profesional, namun kedekatan emosionalnya akan berbeda.

  2. Mengasah memori

    Apa yang didengar, tentu akan masuk dalam memori atau ingatan. Saat bercerita, kita bisa memancing anak untuk mengingat kembali bagian-bagian cerita, misalnya tokoh penting dalam cerita, peristiwa, dan sebagainya. Dapat dilakukan juga dengan sengaja memasukkan bagian-bagian kunci dalam dongeng, yang kemudian digunakan untuk memancing ingatannya kembali. Misalnya di tengah cerita, kita menanyakan warna bulu angsa, atau jumlah anak ayam, dan hal lainnya.

  3. Melatih kecerdasan berkomunikasi

    Dalam sesi mendongeng, dapat juga dijadikan sebagai ajang melatih kemampuan berkomunikasi anak. Misalnya dengan memberi kesempatan pada anak untuk menyampaikan pandangan, pemikiran dan gagasan atas sebuah kejadian dalam dongeng. Buka kesempatan sejak awal, bahwa anak boleh bertanya, atau mengungkapkan pendapat mengenai cerita atau bagian dalam cerita.

  4. Melatih konsentrasi

    Duduk dan bersedia untuk mendengarkan, merupakan cara melatih konsentrasi yang baik. Kemampuan konsentrasi yang baik dalam waktu yang lebih lama merupakan hasil dari sebuah kebiasaan, sehingga sesi mendongeng yang fokus dan rutin dilakukan, akan menjadi ajang latihan yang sangat baik.

  5. Membuka wawasan baru

    Ketika kita menyempatkan diri menceritakan berbagai jenis dongeng, dengan asal dan setting tempat, daerah atau negara yang berbeda-beda, maka akan memberikan informasi baru, wawasan baru bagi anak sebagai pendengar. Kebaruan di sini bisa sangat luas, mulai dari kosakata baru, pemahaman budaya baru, kebiasaan baru dan hal lain yang akan memperkaya pengetahuan mereka dari berbagai hal dan sudut pandang.

  6. Memancing imajinasi

    Dongeng yang diceritakan secara verbal, akan merangsang imajinasi anak yang mendengarnya. Peristiwa, tempat, karakter, sikap dan semua unsur dalam cerita yang didengar, akan masuk dan divisualkan secara imajinatif dalam benak mereka. Aktifitas imajinasi inilah yang akan memicu tumbuhnya kecerdasan visual-spasial seorang anak. Semakin sering imajinasinya dirangsang, maka sesuatu yang abstrak dari kalimat-kalimat yang didengar dalam sebuah dongeng, akan berusaha dikongkretkan dan ini akan merangsang kreatifitas lebih lanjut. Akan sangat mungkin timbul keinginan untuk mewujudkan, meniru, atau melakukan sesuatu yang dibayangkan dari cerita tersebut.

  7. Menumbuhkan kecerdasan emosional

    Dari sebuah cerita, anak bisa merasakan bagaimana tokoh dalam cerita bersikap ketika menghadapi suatu masalah dan bagaimana ia bersikap kepada orang lain. Mereka dapat mulai belajar mengenali sikap marah, sedih, ketakutan, atau bahagia. Semakin sering anak terpapar dengan berbagai sikap dan perilaku tokoh-tokoh dalam cerita dongeng, maka akan tumbuh kemampuan untuk merasakan atau memahami apa yang dirasakan orang lain; dan juga dapat membayangkan ketika dirinya berada dalam posisi orang lain. Ini yang kita sebut sikap empati, yang sangat besar peranannya dalam membangun kemampuan personal dalam berhubungan dengan orang lain dan juga memahami diri sendiri.