Remaja Tukadaya Belajar Bercerita Dengan Kamera HP

Pada Minggu (5/9/2021), Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Tukadaya, Makata, bersama Sanggar Bali Tersenyum mengadakan kegiatan pengenalan dan pelatihan yang bertajuk “Bercerita Menggunakan Kamera HP”. Kegiatan ini bertempat di Pangkung Jaka, lokasi yang sedang digarap oleh Pokdarwis West di Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama dengan Minikino Film Week (MFW) 7 – International Short Film Festival yang diselenggarakan oleh Minikino – Yayasan Kino Media.

Pelatihan yang diikuti oleh belasan remaja dari banjar-banjar yang ada di Desa Tukadaya, dibimbing oleh relawan-relawan MFW7. Ada Kak Aal seorang produser film yang berbagi tentang proses pembuatan film pendek berjudul Rangkul, Kak Vifick seorang fotografer yang berbagi tentang bercerita dengan gambar, dan Made Birus Direktur Traveling Festival MFW7 yang membimbing para peserta untuk menulis ide cerita, merekam dan mengedit video menggunakan kamera HP.

Pelatihan selama kurang lebih empat jam tersebut, menghasilkan lima karya video pendek yang menceritakan keseharian para peserta. Semua cerita datang dari ide mereka sendiri, diperankan oleh mereka sendiri, pengambilan gambar dan editing juga dilakukan sendiri, di bawah bimbingan teman-teman dari Minikino.

Pemutaran Karya Di Layar Tancap

Selain workshop atau pelatihan, kegiatan bersama Minikino Film Week dilanjutkan dengan sesi layar tancap yang dimulai pada pukul 18:30 Wita. Selain memutar program-program film pendek yang merupakan pilihan festival, di akhir acara, hasil karya remaja Tukadaya dari pelatihan Bercerita Menggunakan Kamera HP pun ditayangkan.

Kemeriahan sangat terasa ketika para penonton yang sebagian besar adalah keluarga dan tetangga para peserta pelatihan, mulai melihat wajah-wajah yang mereka kenal tampil di layar lebar. Ini adalah pengalaman luar biasa, membuat karya dengan HP yang sudah sangat akrab dan berkesempatan menonton hasilnya bersama-sama di layar lebat yang sangat jarang ditemukan terutama di desa. Ruang kolektif seperti ini sangat sulit ditemukan ketika karya dari HP kemudian didistribusikan di kanal online dan ditonton melalui layar HP yang terbatas, dan sendirian saja.

Kegiatan pelatihan dan layar tancap ini terselenggara dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, dengan mewajibkan peserta mengenakan masker, suhu badan diperiksa di lokasi dan dalam keadaan normal, serta disediakan hand sanitizer. Sebagai komitmen untuk saling menjaga, seluruh rangkaian acara diselenggarakan secara luring (fisik) dan daring (online) yang dibarengi dengan komitmen penerapan protokol kesehatan bagi penonton maupun penyelenggara yang bertugas.

Di tengah terpaan pandemi COVID-19, Festival film pendek Minikino Film Week 7 (MFW7) – Bali International Short Film Festival, diadakan pada 3-11 September 2021. Tahun ini MFW7, hadir di 15 titik yang tersebar di seluruh Bali. Festival Lounge atau tempat titik temu festival berada di MASH Denpasar. Selebihnya lokasi tersebar di kota Denpasar (Antida Sound Garden, Alliance Française Bali, Irama Indah Mini Hall, CushCush Gallery, Rumah Sanur Creative Hub, Men Brayut), kabupaten Badung (Uma Seminyak), kabupaten Buleleng (Rumah Film Sang Karsa), dan kabupaten Gianyar (Omah Apik Pejeng). Layar tancap tahun ini akan diadakan di kabupaten Buleleng (Desa Pedawa), kabupaten Jembrana (Pangkungjaka, Desa Tukadaya) dan kota Denpasar (Kebun Berdaya Kampung Hijau, Desa Tegeh Sari).

Pelatihan dan Pembelajaran Berkelanjutan

Semoga ini adalah awal dari kerjasama dengan Minikino dan membuka kerjasama-kerjasama baru dengan pihak lain yang bersedia berbagi ilmu dan pengetahuan dengan warga Desa Tukadaya.

KIM Makata mengharapkan, bahwa teman remaja, anak-anak dan masyarakat secara umum untuk sedia bekerjasama dalam meningkatkan kapasitas diri. KIM yang saat ini telah meluncurkan portal media online Makata media dotcom, berharap dapat menyelenggarakan berbagai pelatihan termasuk pelatihan menulis cerita dan berita, membuat video/ film, belajar fotografi, digital marketing, dan sebagainya. Tentu saja, sebuah kegiatan membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah Desa.

Mipmap id

Jurnalisme warga (Citizen journalism) | foto, video, film, creative-writing, esai dan fiksi. Ayo tulislah ceritamu! dan bagikan.