Sejarah Fotografi Dunia, Dari Heliografi, Daguerreotype Ke Fotografi Digital

Pada awal abad ke-19, fotografi tidak lebih dari sebuah ide. Orang tahu bahwa cahaya dapat ditangkap pada suatu permukaan, tetapi mereka tidak tahu bagaimana melakukannya dengan cara yang praktis. Ini semua berubah pada tahun 1826, ketika seorang penemu Prancis bernama Joseph Nicéphore Niépce sukses membuat foto pertama menggunakan proses yang disebut heliografi. Namun, Louis Daguerre-lah yang kemudian mengembangkan proses daguerreotype pada tahun 1839, yang membuat fotografi dapat diakses oleh banyak orang.

Dengan diperkenalkannya daguerreotype, fotografi dengan cepat menjadi populer. Orang-orang terpesona oleh kemampuan mengabadikan momen dalam waktu dan mengabadikannya selamanya. Segera, fotografer bermunculan di seluruh dunia, bereksperimen dengan teknik baru dan mendorong batas-batas dari apa yang mungkin.

Pada pertengahan abad ke-19, fotografi digunakan untuk mendokumentasikan peristiwa sejarah, membuat potret, dan mengabadikan lanskap. Itu juga digunakan untuk tujuan ilmiah, seperti memotret bulan dan bintang.

Tokoh Fotografi

Salah satu perintis fotografi paling awal adalah William Henry Fox Talbot, yang dikreditkan dengan penemuan proses calotype pada tahun 1841. Proses ini memungkinkan banyak salinan gambar dibuat dari satu negatif. Karya Talbot juga membuka jalan bagi perkembangan kertas fotografi.

Tokoh penting lainnya dalam sejarah fotografi adalah Frederick Scott Archer, yang menemukan proses collodion pelat basah pada tahun 1851. Proses ini memungkinkan dihasilkannya gambar dengan kualitas lebih tinggi dan membuat fotografi lebih mudah diakses oleh massa.

Di Amerika Serikat, Mathew Brady adalah seorang fotografer terkemuka pada pertengahan abad ke-19. Dia terkenal karena mendokumentasikan Perang Saudara Amerika melalui foto-fotonya, yang memberikan catatan visual tentang konflik tersebut dan membantu membentuk opini publik.

Eadweard Muybridge adalah tokoh penting lainnya di masa-masa awal fotografi. Dia terkenal karena studinya tentang gerak, yang dia abadikan melalui serangkaian foto. Karyanya membuka jalan bagi perkembangan film.

Saat fotografi terus berkembang, pelopor baru muncul. Ansel Adams, misalnya, adalah seorang fotografer dan pemerhati lingkungan yang membantu mempopulerkan fotografi lanskap. Gambar ikoniknya tentang Amerika Barat masih dirayakan hingga hari ini.

Di paruh kedua abad ke-20, fotografer seperti Diane Arbus dan Robert Frank mendorong batas-batas materi pelajaran yang dianggap dapat diterima. Arbus dikenal karena potret orang-orang yang terpinggirkan, sementara buku Frank " The Americans" mendokumentasikan kehidupan di Amerika Serikat selama tahun 1950-an.

 

Menuju Seni Fotografi

Abad ke-20 adalah masa kemajuan besar dalam fotografi. Pada awal abad ini, fotografi terus digunakan terutama untuk tujuan dokumenter, tetapi tidak lama kemudian fotografer mulai bereksperimen dengan teknik dan gaya baru.

Salah satu kemajuan paling signifikan dalam fotografi selama abad ke-20 adalah pengenalan fotografi berwarna. Meskipun fotografi berwarna telah ada sejak pertengahan abad ke-19, baru pada tahun 1930-an fotografi tersebut tersedia secara luas untuk umum. Ini memungkinkan fotografer untuk mengambil gambar dalam warna penuh, menambahkan dimensi baru pada bentuk seni.

Perkembangan penting lainnya di awal abad ke-20 adalah perkembangan film 35mm. Ini membuat kamera lebih kecil dan lebih portabel, memungkinkan fotografer untuk membawa perlengkapan mereka ke mana pun mereka pergi. Hal ini menyebabkan maraknya fotografi jalanan dan foto jurnalistik, karena para fotografer dapat mengabadikan momen-momen candid dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring berjalannya abad, fotografi juga menjadi salah satu bentuk seni. Fotografer seperti Ansel Adams, Edward Weston, dan Diane Arbus menciptakan gambar ikonik yang masih dirayakan hingga saat ini. Adams dikenal karena fotografi lanskapnya yang memukau, sementara gambar close-up objek sehari-hari Weston mengubahnya menjadi karya seni. Arbus, di sisi lain, dikenal karena potret individu-individu yang terpinggirkan, yang memberikan perspektif unik tentang kondisi manusia.

Fotografi Digital

Munculnya fotografi digital pada 1980-an dan 1990-an mengubah lanskap fotografi selamanya. Sebelumnya, fotografi terutama ditangkap dalam film, yang harus dikembangkan di kamar gelap sebelum gambar dapat dilihat.

Kamera digital pertama ditemukan pada tahun 1975 oleh Steve Sasson, seorang insinyur di Kodak. Namun, baru pada tahun 1980-an dan 1990-an kamera digital mulai mendapatkan popularitas. Kamera digital awal ini berukuran besar dan mahal, tetapi menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan kamera film tradisional.

Salah satu keuntungan terbesar dari fotografi digital adalah kemampuan untuk melihat dan mengedit gambar dengan segera. Dengan kamera digital, fotografer dapat langsung melihat gambar yang diambilnya dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan. Ini memungkinkan kreativitas dan eksperimen yang lebih besar dalam fotografi.

Fotografi digital juga mempermudah berbagi gambar dengan orang lain. Foto dapat dengan mudah diunggah ke komputer dan dibagikan melalui email atau media sosial. Ini memungkinkan audiens yang lebih luas untuk melihat dan menghargai foto.

Saat fotografi digital terus berkembang, kamera menjadi lebih kecil, lebih terjangkau, dan lebih bertenaga. Saat ini, kebanyakan orang mengambil foto dengan kamera digital atau smartphone. Hal ini membuat fotografi lebih mudah diakses daripada sebelumnya, memungkinkan siapa pun untuk menangkap dan membagikan visi mereka kepada dunia.

Terlepas dari kelebihan fotografi digital, ada beberapa yang masih lebih menyukai tampilan dan nuansa film. Fotografi film memiliki kehangatan dan karakter tertentu yang sulit ditiru dengan teknologi digital. Namun, jelas bahwa fotografi digital telah merevolusi cara kita mengambil dan melihat foto serta membuka kemungkinan baru bagi fotografer dari semua tingkat keahlian.

Mipmap id

Jurnalisme warga (Citizen journalism) | foto, video, film, creative-writing, esai dan fiksi. Ayo tulislah ceritamu! dan bagikan.