Cabai dikenal sebagai salah satu makanan terpedas di dunia. Di Indonesia sendiri, kita mengenal ada banyak jenis cabai seperti cabai rawit, cabai merah, cabai hijau, cabai gendot hingga cabai keriting. Kesemua jenis cabai memberikan cita rasa pedas yang berbeda. Jika anda merasa bahwa cabai rawit sudah yang paling pedas, maka anda salah.
Sensasi pedas yang ditimbulkan oleh cabai rawit nyatanya kalah pedas dengan 5 cabai yang berikut ini.
Cabai Setan atau ghost chili merupakan salah satu cabai terpedas di dunia. Tingkat kepedasan mulai dari 330.000 sampai 1.000.000 Skala Scoville. Meski berasal dari wilayah Bangladesh, namun anda sudah bisa menemukannya di pasar-pasar tradisional Indonesia.
Ghost chili memiliki bentuk fisik yang berkeriput dengan ukuran yang kecil. Bentuknya yang terbilang unik membuat cabai ini dapat digunakan sebagai tanaman hias hingga kebutuhan dapur. Petani di indonesia sendiri telah banyak yang membudidayakannya. Jika tertarik, anda sudah bisa memesan cabai setan via online.
Cabai terpedas yang selanjutnya adalah cabai naga viper. Saking pedasnya, jenis cabai ini bahkan pernah mendapatkan predikat sebagai cabai paling pedas sedunia pada tahun 2012. Tingkat kepedasan cabai naga viper mencapai angka 1.300.000 Skala Scoville.
Cabai naga viper memiliki rasa pedas yang sangat tajam bahkan terasa seperti membakar lidah. Cabai tepedas ini ditemukan oleh seorang petani cabai dari negara Inggris yang melakukan penyilangan pada 3 jenis cabai yang berbeda. Karena terlalu pedas, citarasa dari cabai ini bahkan masih bertahan berjam-jam setelahnya.
Cabai dengan warna kulit cokelat gelap atau ungu gelap ini merupakan salah satu cabai terpedas di dunia. Adapun tingkat kepedasannya mencapai 1.853.936 Skala Scoville. Cabai yang juga populer dengan sebutan Chocolate 7 Pod ini tergolong sebagai cabai langka.
Dengan citarasanya yang pedas, seven Pot Douglah pernah dinobatkan sebagai cabai terpedas nomor 3 di dunia pada tahun 2015.
Cabai dengan ukuran sebesar biji bola golf ini memiliki tingkat kepedasan 2.009.231 Skala Scoville. Cabai ini berasal dari Republic Trinidad dan Tobago yang terdapat di wilayah Moruga. Satu gigitan saja, cabai ini mampu membuat lidah terasa terbakar.
New Mexico State University merupakan peneliti tingkat kepedasan cabai Trinidad Morugo Scorpion. Para peneliti sempat merasakan panasnya cabai di kulit tangan saat melakukan panen. Rasa panas dihasilkan dari zat capsaicin yang menetes dan menembus sarung tangan yang para peneliti pakai.
Jenis cabai yang satu ini tidak kalah kecil dari cabai rawit. Meski demikian, tingkat pedasnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Nama Dragon’s Breath sendiri berasal dari warisan budaya Wales. Cabai ini dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia dengan tingkat kepedasan mencapai 2.480.000 Skala Scoville.
Tingkat kepedasan yang diluar nalar membuat cabai Dragon’s Breath tidak bisa dimakan. Para ahli percaya, cabai ini dapat menyebabkan terjadinya syok anafilaktik. Syok anafilaktik adalah suatu reaksi alergi berat yang bahkan dapat mengancam nyawa penderitanya.
Tingkat kepedasan cabai dihitung menggunakan Skala Scoville yang merupakan tolak ukur tingkat kepedasan dari sebuah cabai. Untuk cabai rawit yang biasa kita makan, tingkat kepedasannya mencapai 50.000 sampai 100.000 Skala Scoville. Tingkat kepedasan ini tentu sangat jauh dibandingkan dengan 5 cabai terpedas di atas.