Iklim Indonesia cukup cocok untuk budidaya kiwi (Actinidia deliciosa). Buah dengan kulit berwarna kecoklatan dan daging buahnya berwarna hijau terang dan keemasan ini terdapat biji – biji kecil berwarna hitam didalamnya. Buah kiwi adalah salah satu buah tropis yang berasal dari daerah Shaanxi, di dataran Cina.

Buah kiwi selain nikmat disantap segar, juga banyak di olah sebagai bahan utama ataupun sebagai bahan pelengkap berbagai jenis olahan kuliner yang segar dan lezat.

Bentuk buahnya bulat oval dan besarnya sebesar telur bebek berukuran sekitar 5 – 6cm dengan diameter 4 – 5cm. Rasa buahnya asam dan segar, dengan textur buah halus dan lembut. Buah kiwi secara umum ada 2 jenis, yaitu kiwi hijau (green kiwi) dan kiwi keemasan (golden kiwi).

Di Indonesia dengan keadaan tanah yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan buah kiwi salah satu tanaman buah yang cocok untuk dibudidayakan. Berikut ini mari kita ikuti bagaimana cara praktis budidaya buah kiwi.

Langkah – langkah budidaya kiwi:

1. Mempersiapkan Lahan Tanam

Untuk mempersiapkan lahan tanam, ikuti langkah – langkah dibawah ini:

• Bersihkan lahan yang akan digunakan dari bebatuan dan tanaman gulma.
• Gemburkan tanah dan atur keasamannya agar kiwi dapat berbuah dengan baik, lalu beri kompos.
• Karena buah kiwi tumbuh merambat, maka persiapkan juga tempat rambatannya.
• Lahan tanam bisa menggunakan media pot atau polybag. Setelah itu buat lubang dengan ukuran 2m x 2m.

Akan lebih baik jika penanaman dilakukan 2 minggu setelah persiapan lahan, oleh sebab itu sambil mempersiapkan lahan kita bisa melakukan pembibitan.

2. Mempersiapkan Benih atau Pembibitan

Untuk proses pembenihan atau pembibitan, usahakan dalam keadaan suhu yang sejuk, yaitu tidak terlalu panas dan tidak terlalau dingin. Cara pembibitannya yaitu dengan menyemai biji – bijinya.

• Pertama rendam biji kiwi dengan air hangat lebih kurang 5 – 6 jam, lalu tiriskan.
• Bungkus biji kiwi dengan kapas atau tissue, lalu diamkan selama satu malam.
• Keesokan harinya bisa anda taburkan pada media lahan seperti pot atau polybag. Media lahan yang bagus adalah tanah humus.
• Beri pelindung pada media lahan agar tidak terpapar sinar matahari langsung.
• Setelah kira – kira 10 hari akan muncul kecambah dan daun.

3. Memulai Penanaman

Setelah tanaman tumbuh daun yang agak banyak dan batangnya dirasa lebih kuat, maka pindahkan ke lahan yang sudah di persiapkan sebelumnya.

Langkah – langkahnya:

• Masukkan tanaman ke lubang – lubang yang sudah dibuat, ikut sertakan tanahnya agar tidak merusak akar.
• Timbun dengan tanah di sekitarnya, buat agak tinggi sedikit agar tidak tergenang pada saat terjadi hujan.

4. Pemeliharaan atau Perawatan

Untuk pemeliharaan pohon kiwi tidak terlalu sulit. Hanya perlu mengikuti langkah – langkah di bawah ini:

• Penyiraman dilakukan lebih kurang 2 x sehari yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Beri pupuk organik secara berkala.
• Lakukan penyemprotan fungisida untuk menghilangkan hama, lebih kurang 2 x dalam seminggu.
• Untuk pemeliharaan selanjutnya, kira – kira 2 minggu sekali bersihkan daun – daun kering dan rumput – rumput liar di sekitar pohon agar berbuah lebih cepat.

5. Memanen Buah Kiwi

Tanda – tanda buah kiwi yang telah siap untuk dipanen adalah sebagai berikut:

• Buah dengan warna kulit hijau kecoklatan dengan bau harum yang khas.
• Buah yang matang jika di pegang rasanya empuk.
• Petik buah kiwi dengan menggunakan gunting, agar pertumbuhan buah selanjutnya tidak terganggu.

Setelah berusia 2 tahun, satu pohon kiwi bisa menghasilkan 5 kg buah dan buah kiwi bisa di panen setiap 2 bulan sekali.

Buah kiwi mengandung vitamin B1, B2, B6, C dan vitamin E, selain itu kaya akan energi, karbohidrat, magnesium, fosfor, kalium, natriun dan serat yang tinggi. Dengan segudang manfaat bagi tubuh manusia, buah kiwi mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Di pasaran harga per kilo buah kiwi lebih tinggi jika di bandingkan dengan harga buah apel, jeruk, pisang dan beberapa buah lainnya.

Bagaiman, apakah anda tertarik untuk mulai budidaya kiwi? Selamat mencoba.